Sabtu, 06 November 2010

Makalah MANAJ EMEN PESERTA DIDIK

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG 

     Keberhasilan dalam penyelenggaraan manajemen pendidikan (sekolah) sangat bergantung kepada manajemen atau komponen-komponen pendukung pelaksanaan kegiatan. Komponen peserta didik keberadaannya sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah, peserta didik merupakan subyek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu karena itu keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan dari lembagaan pendidikan (sekolah). Artinya bahwa dibutuhkan manajemen peserta didik yang bermutu bagi lembaga pendidikan (sekolah) itu sendiri. Sehingga peserta didik itu dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

           Kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan dirinya tentu saja beragam dalam hal pemrioritasan , seperti disatu sisi para peserta didik ingin sukses dalam hal prestasi akademiknya, disisi lain para peserta didik sukses dalam hal sosialisasi dengan teman sebayanya. Bahkan ada juga peserta didik yang ingin sukses dalam segala hal. Pilihan-pilihan yang tepat atas keberagaman keinginan tersebut tidak jarang menimbulkan masalah bagi para peserta didik. Oleh karena itu diperlukan layanan bagi peserta didik yang dikelola dengan baik. Manajemen peserta didik berupaya mengisi kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari peserta didik tersebut mendaftarkan diri ke sekolah sampai peserta didik tersebut menyelesaikan studi di sekolah tersebut.

B.     PERMASALAHAN
Pada rumusan masalah, penyusun fokuskan tentang mempelajari manajemen peserta didik di SD (sekolah dasar) Darul Hikam secara keseluruhan.
Adapun fokus  permasalahannya adalah sebagai berikut :
1.      Nama dan alamat sekolah ?
2.      Visi dam misi sekolah ?
3.      Berapakah jumlah peserta didik yang diterima di SD Darul Hikam ?
4.      Berapa daya tampung kelas ?
5.      Rasio antara murid dan guru ?
6.      Apa saja program kegiatan kesiswaan yang ada di sekolah ?
7.      Minat dan bakat peserta didik ?
8.      Apakah anggaran yang tersedia cukup ! jika tidak bagaimana solusinya ?
9.      Tenaga pendidikan yang tersedia ?
10.  Cara merekrutmen peserta didik !
  • a.       Pesyaratan
  • b.      Cara mendaftar
  • c.       Waktu & tempat seleksi
  • d.      Pengumuman hasil seleksi
  • e.       Orientasi siswa (pengenalan sekolah)

11.  Cara penempatan peserta didik / pembagian kelas ?
12.  Upaya yang dilakukan dalam pembinaan & pengembangan siswa ?
13.  Apa saja yang diterapkan dalam pembinaan dan pengembangan siswa ?
14.  Pencatatan & pengembangan siswa
  • a.      Buku induk siswa
  • b.      Buku klapper
  • c.       Daftar presensi
  • d.      Daftar mutasi siswa
  • e.       Buku catatan pribadi siswa
  • f.        Daftar nilai
  • g.      Buku legger
  • h.      Buku raport

15.  Bagaimana hubungan sekolah dengan alumni ?
16.  Layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik :
a.      Layanan bimbingan & konseling
b.      Layanan asrama
c.       Layanan perpustakaan
d.      Layanan kesehatan
e.       Layanan transportasi sekolah
17.  Kegiatan manajemen kelas yang perlu diperhatikan :
  • a.      Pengaturan cahaya
  • b.      Pengaturan ventilasi
  • c.       Pengaturan fasilitas
  • d.      Pengaturan tempat duduk

18.  Bagaimana kondisi organisasional sekolah (upacara, dll) ?
19.  Cara mengatasi masalah yang timbul pada siswa ?
20.  Usaha pencegahan masalah yang terjadi di dalam kelas ?
21.  Apakah sarana & prasarana yang ada memadai ?
22.  Bagaimana memanajemen kelas & sekolah ?

C.    TUJUAN PENULISAN

Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam makalah ini antara lain :
1.      Mengetahui nama dan alamat sekolah
2.      Mengetahui visi dan misi sekolah
3.      Mengetahui jumlah peserta didik yang diterima di SD Darul Hikam
4.      Mengetahui daya tampung kelas yang tersedia
5.      Mengetahui rasio antara murid dan guru
6.      Mengetahui program kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di sekolah
7.      Mengetahui minat dan bakat siswa di SD Darul Hikam
8.      Mengetahui pengelolaan anggaran sekolah dan solusi permasalahan yang terjadi
9.      Mengetahui tenaga kependidikan yang ada di SD Darul Hikam
10.  Mengetahui cara merekruitmen peserta didik di SD Darul Hikam
11.  Mengetahui cara penempatan peserta didik
12.  Mengetahui pencatatan dan pelaporan yang ada di SD Darul Hikam
13.  Mengetahui hubungan sekolah dengan alumni yang bersangkutan
14.  Mengetahui layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen peserta didik di SD Darul Hikam
15.  Mengetahui upaya yang dilakukan dalam memanajemen kelas
16.  Mengetahui kondisi organisasional yang dilakukan di SD Darul Hikam
17.  Mengetahui usaha yang dilakukan dalam pencegahan masalah yang timbul pada diri siswa
18.  Mengetahui cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul dalam kelas
19.  Mengetahui sarana dan prasarana yang ada di SD Darul Hikam
20.  Mengetahui cara memanajemen kelas dan sekolah


BAB II
LANDASAN TEORITIS MANAJ EMEN PESERTA DIDIK
A.   PENGERTIAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK
          Berdasarkan asal kata, pengertian Manajemen Peserta Didik merupakan penggabungan dari kata Manajemen dan Peserta Didik. Manajemen sendiri diartikan bermacam-macam. Secara etimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management (bahasa Inggris). Kata ini berasal dari bahasa latin, perancis, dan italia yaitu manus, mano, manage/menege dan maneggiare. Maneggiare berarti melatih kuda agar dapt melangkah dan menari seperti yang dikehendaki pelatihnya.

          Harold Koontz dan Cyril O’Doniel mendefinisikan manajemen sebagai usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.
Andrew F. Sikula mengemukakan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pangarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

         Dari pendapat di atas, jelaslah bahwa manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien.

      Pengertian peserta didik menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Oemar Hamalik mendefinisikan peserta didik sebagai suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

       Abu Ahmadi berpendapat bahwa peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu diartikan “orang seorang tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar,  mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri”.
Peserta didik mempunyai sebutan yang berbeda-beda. Pada taman kanak-kanak disebut dengan anak didik. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut dengan siswa. Sedangkan pada jenjang pendidikan tinggi disebut mahasiswa. Disamping sebutan tersebut masih ada sebutan lain bagi bagi peserta didik, yaitu : murid, pembelajar, santri, trainee dan sebagainya.

         Manajemen peserta didik atau Pupil Personnel Administration adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti : pengenalan, pendaftaran, layanan individuan seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah (Knezevich, 1961). Manajemen peserta didik juga dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Dengan demikian, manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.   

B.   TUJUAN, FUNGSI & PRINSIP MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran dilembaga pendidikan (sekolah); lebih lanjut, proses pembelajaran dilembaga tersebut (sekolah) dapat berjalan lancer, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Fungsi Manajemen Peserta Didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, bagi yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi social, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya. Agar tujuan dan fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada beberpa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.      Dalam program pengembangan program manajemen kepeserta didikan, penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.
2.      Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah. Oleh karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama atau mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
3.      Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengembang misi pendidikan dalam rangka mendidik peserta didik.
4.      Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan punya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru untuk mempersatukan, saling memahami dan saling menghargai. Sehingga setiap peserta didik memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
5.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
6.      Kegiatan peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat ketika hanya di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun kemasyarakat.
7.      Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik, baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.

C.   RUANG LINGKUP MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Semuah kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya. Upaya itu akan optimal jika peserta didik itu secara sendiri berupaya aktif untuk mengembangkan diri sesuai dengan program-program yang dilakukan sekolah. Oleh karena itu sangat penting untuk menciptakan kondisi agar peserta didik dapat mengembangkan diri secara optimal. Sebagai pemimpin di sekolah, kepalah sekolah memegang peran penting dalam menciptakan kondisi tersebut.
Dengan demikian manajemen peserta didik bukanlah dalam bentuk pencatatan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.

1.      Analisis Keseluruhan Peserta Didik
Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilakukan dalam langka ini adalah :
a.       Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima
Penentuan jumlah peserta didik yang akan diterima perlu dilakukan sebuah lembaga pendidikan, agar layanan terhadap peserta didik bisa dilakukan secara optimal. Besarnya jumlah peserta didik yang diterima harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Ø  Daya tamping kelas atau jumlah kelas yang tersedia.
Ø  Rasio murid dan guru. Yang dimaksud rasio murid dan guru adalah perbandingan antara banyaknya peserta didik dengan guru perfultimer.
b.                                                 Menyusun program kegiatan kesiswaan
Penyusunan program kegiatan bagi siswa selama mengikuti pendidikan di sekolah harus didasarkan kepada :
Ø  Visi dan misi lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan
Ø  Minat dan bakat peserta didik
Ø  Sarana dan prasarana yang ada
Ø  Anggaran yang tersedia
Ø  Tenaga kependidikan yang tersedia.
2.      Rekruitmen peserta didik
            Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada hakikatnya adalah merupakan proses pencarian, menentukandan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan. Langkah-langkah rekruitmen peserta didik (siswa baru) sebagai berikut :
a.                                       Pembentukan panitia penerimaan siswa baru. Pembentukan panitia ini disusun secara musyawarah dan terdiri dari semua unsure guru, tenaga tat usaha dan dewan sekolah/komite sekolah. Susunan kepanitiaan di sebuah sekolah biasanya mencakup :

Ketua umum               :
Ketua pelaksana         :
Sekretaris                   :
Bendahara                  :
Anggota/seksi             :
Panitia ini bertugas mengadakan pendaftaran calon siswa, mengadakan seleksi dan menerima pendaftaran kembali siswa yang diterima.
b.      Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka. Pengumuman penerimaan siswa baru ini berisi hal-hal sebagai berikut :
Ø  Gambaran singkat lembaga pendidikan (sekolah) yang meliputi : sejarah sekolah, visi dan misi sekolah, kelengkapan fasilitas sekolah, tenaga kependidikan yang dimiliki serta hal-hal lain yang perlu disampaikan pada calon pelamar.
Ø  Persyaratan pendaftaran siswa baru minimal meliputi  : surat sehat dari dokter, ada batasan usia yang ditunjukkan dengan akta kelahiran, surat keterangan berkelakuan baik, salinan nilai (raport/STTB/nilai UAN) dari sekolah sebelumnya, melampirkan pas photo.
Ø  Cara pendaftaran. Ada dua cara yaitu secara individual oleh masing-masing calon peserta didik yang datang ke lembaga pendidikan (sekolah) yang dituju atau secara kolektif oleh pihak sekolah dimana peserta didik sekolah sebelumnya.
Ø  Waktu pendaftaran, yang memuat kapan waktu pendaftaran dimulai dan kapan waktu pendaftaran diakhiri. Waktu pendaftaran ini meliputi hari, tanggal dan jam pelayanan.
Ø  Tempat pendaftaran. Hal ini menentukan dimana saja calon peserta didik dapat mendaftarkan diri.
Ø  Beberapa uang pendaftaran dan kepada siapa uang tersebut diserahkan (melalui petugas, pendaftaran atau bank yang ditunjuk) serta bagaimana pembayarannya (tunai atau bisa diangsur)
Ø  Waktu dan tempat seleksi yang meliputi hari, tanggal, jam dan tempat seleksi.
Ø  Pengumuman hasil seleksi yang meliputi waktu pengumuman hasil seleksi dan dimana calon peserta didik dapat memperolehnya.

3.      Seleksi peserta didik
          Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
          Seleksi peserta didik penting dilakukan terutama bagi lembaga pendidikan (sekolah) yang calon peserta didiknya melebihi dari daya tampung yang tersedia dilembaga pendidikan (sekolah) tersebut. Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah :
a.      Melalui Tes atau Ujian. Adapun tes ini meliputi psikotest, tes jasmani, tes kesehatan, tes akademik atau tes keterampilan.
b.      Melalui penelususan bakat kemampua. Penelusuran ini biasanya didasarkan pada prestasi yang diraih oleh calon peserta didik dalam bidang olaraga atau kesenian.
c.       Berdasarkan nilai STTB atau nilai yang didapat dari TK
Dari hasil seleksi terdahap peserta didik dihasilkan kebijakan sekolah yaitu : peserta didik yang diterima. Bahkan bila diperlukan ada kebijakan peserta didik yang diterima tetapi sebagai cadangan.

Setelah ditetapkan peserta yang diterima dan ada yang tidak diterima, kemudian diumumkan. Pengumuman hasil seleksi sebaiknya dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, supaya tidak menimbulkan keresahan bagi calon peserta didik. Pengumuman ini bisa dilakukan secara terbuka atau secara tertutup.secara terbuka biasanya diketahui oleh semuah orang baik yang diterima atau yang tidak diterima. Biasanya hasil seleksinya ditempel ditempat-tempat yang strategis atau melalui media massa. Pengumuman secara tertutup biasanya melalui surat atau amplop tertutup yang diberikan kepada calon peserta didik, sehingga yang mengetahui diterima atau tidak diterima hanya calon peserta didik yang bersangkutan.

Bagi calon peserta didik yang diterma diharuskan mendaftar ulang pada lembaga pendidikan (sekolah) yang menerimanya. Pada waktu daftar ulang, biasanya calon peserta didik harus melengkapai persyaratan-persyaratan administrative yang berguna bagi pengisian data peserta didik dilembaga pendidikan (sekolah) tersebut.

d.      Orientasi                                                                                                                                                                              
             Orientasi peserta didik (siswa baru) adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta didik itu menempuh pendidikan. Situasi dan kondisi ini menyangkut lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik sekolah seperti jalan menuju sekolah, halaman sekolah, tempat olah raga, genung dan perlengkapan sekolah serta fasilitas-fasilitas lainnya yang disediakan lembaga. Sedangkan lingkungan social sekolah meliputi kepala sekolah, guru-guru, tenaga TU, teman sebaya, kakak-kakak kelas, peraturan dan tata tertib sekolah, layanan-layanan sekolah bagi peserta didik serta kegiatan-kegiatan dan organisasi kesiswaan yang ada dilembaga.
   Tujuan diadakan kegiatan orientasi bagi peserta didik antara lain :
[   Agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku disekolah.
[   Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah.
[   Agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kehidupan sekolah.
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk member nama kegiatan orientasi siswa baru ini. Ada kegiatan menamakan kegiatan dengan MOS (Masa Orientasi Siswa), MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik). POM (Pekan Orientasi Siswa) dan lain-lain.

e.       Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)

sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga pendidikan (sekolah) mengikuti psoses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokan belajar yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah sebagaian besar didasarkan kepad sistem kelas.
Menurut William A Jeager dalam pengelompokkan peserta didik dapat didasrkan kepada :
?   fungsi integrasi, yaitu pengelompokkan yang didasarkan atas kesamaan-kesamaan yang ada pada peserta didik. Pengelompokkan ini didasarkan menurut jenis kelamin, umur dan sebagainya. Pengelompokkan bersarkan fungsi ini menghasilkan pembelajaran yang bersifat klasikal.
?   Fungsi perbedaan, yaitu pengelompokkan peserta didik berdasarkan kepada perbedaan-perbedaan yang ada dalam individu peserta didik, seperti minat, bakat, kemampuan dan sebagainya. Pengelompokkan berdasarkan fungsi ini menghasilkan pembelajaran individual.
Sedangkan menurut Hendyat soetopo, dasar-dasar pengelompokkan peserta didik ada 5 macam, yaitu :
?   Friendship Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada kesukaan didalam memilih teman antar peserta didik itu sendiri. Jadi didalam hal ini peserta didik mempunai kebebasan didalam memilih teman untuk dijadikan sebagai anggota kelompoknya.
?   Achievement Grouping
Pengelompokkan peserta didik didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh siswa. Dalam pengelompokkan ini biasanya diadakan percampuran antara peserta didik yang berprestasi tinggi dengan peserta didik yang berprestasi rendah.
?  Aptitude Grouping
Pengelompokkan didasarkan atas kemampuan dan bakat yang sesuai dengan apa yang dimiki peserta didik itu sendiri.
?  Attention or Interest grouping
Pengelompokkan peserta didik yang didasarkan atas perhatian atau minat yang didasari kesenangan peserta didik itu sendiri. Pengelompokkan ini didasari oleh adanya peserta didik yang mempunyai bakat dan bidang tertentu namun si pesert didik tersebuttidak senang dengan bakat yang dimilikinya.
?  Intelligence grouping
Pengelompokkan peserta didik yang didasarkan atas hasil tes intelegensi yang diberikan kepada peserta didik itu sendiri.


f.        Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik

           Langkah berikutnya dalam manajemen peserta didik adalah melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap peserta didik. Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar bekal kehidupan dimasa dimasa yang akan dating. Untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman belajar ini, peserta didik harus melaksanakan bermacam-macam kegiata. Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan dan pengembangan peserta didik biasanya melakukan kegiatan yang disebut dengan kegiatan kurukuler dan kegiatan ekstra kurikuler.
      Kegiatan kurikuler adalah semuah kegiatan yang telah ditentukan didalam kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan jam-jam pelajaran. Kegiatan kurikuler dalam bentuk proses belajar mengajar dikelas dengan nama mata pelajaran atau bidang studi yang ada disekolah. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan kurikuler ini. Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik yang dilaksanakan diluar ketentuan yang telah didalam kurukulum. Kegiatan ekstra kurikuler biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik. Setiap peserta didik tidak harus mengikuti semua kegiatan ekstra kurikuler. Ia bisa memilih kegiatan mana yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Bisa dikatakan bahwa kegiatan ekstra kurikuler ini merupakan wadah kegiatan peserta didik di luar pelajaran atau di luar kegiatan kurikuler.

              Dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan inilah peserta didik piproses untuk menjadi manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan. Bakat, minat dan kemampuan peserta didik harus ditumbuhkembangkan secara optimal melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler. Dalam manajemen peserta didik, tidak boleh ada anggapan bahwa kegiatan kurikuler lebih penting dari kegiatan ekstra kurikuler atau sebaliknya. Kedua kegiatan ini harus dilaksanakan karena saling menunjang dalam proses pembinaan dan pengembangan kemampuan peserta didik.
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan peserta didik diukur melalui proses penilaian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan (oleh guru). Ukuran yang sering digunakan adalah naik kelas dan tidak naik kelas bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat akhir serta lulus dan tidak lulus bagi peserta didik ditingkat akhir sebuah lembaga pendidikan (sekolah). Penilaian yang dilakukan oleh guru tentu saja didasarkan pada prinsip-prinsip penilaian yang berlaku dilembaga pendidikan (sekolah) tersebut.

g.      Pencatatan dan Pelaporan

        Pencatatan dan pelaporan tentang peserta didik disebuah lembaga pendidikan (sekolah) sangat diperlukan. Kegiatan pencatatan dan pelaporan ini dimulai sejak peserta didik itu diterima di sekolah tersebut sampai mereka tamat atau meninggalkan sekolah tersebut.pencatatan tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan agar pihak pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan yang dilakukan sebagai wujud tanggung jawab lemabaga agar pihak-pihak terkait dapat mengetahui perkembangan peserta didik dilembaga tersebut. Untuk melakukan pencatatan dan perlengkapan dan perlengkapan yang dapat mempermudah. Peralatan dan perlengkapan tersebut biasanya berupa :
*            Buku induk siswa
Buku ini disebut juga buku pokok atau stambuk. Buku ini berisi catatan tentang peserta didik yang masuk pada sekolah tersebut. Setiap pencatatan peserta didik sisertai dengan nomor pokok/stambuk, dan dilengkapi pula dengan data-data lain setiap.
*            Buku klapper
Pencatatan buku ini dapat diambil dari buku induk, tetapi penulisannya disusun berdasarkan abjad. Hal ini untuk memudahkan pencarian data peserta didik kembali jika sewaktu-waktu diperlukan.
*            Daftar presensi
Daftar hadir peserta didik sangat penting sebab frekuensi kehadiran setiap peserta didik dapat diketahui/dikontrol. Untuk memeriksa kehadiran peserta didik pada keseluruhan kegiatan di sekolah, setiap hari biasanya daftar kehadiran itu dipegang oleh petugas khusus. Sedangkan untuk memeriksa kehadiran peserta didik di kelas pada jam-jam pelajaran, daftar hadir itu dipegang oleh guru.
*            Daftar mutasi peserta didik
Untuk mengetahui keadaan jumlah peserta didik dengan persis, seklah harus mempunyai buku/daftar mutasi peserta didik. Daftar mutasi itu digunakan untuk mencatatat keluar masuknya peserta didik dalam setiap bulan, semester atau setahun. Hal ini karena keadaan jumlah peserta didik tidak tetap, ada peserta didik pindahan dan ada pula peserta didik yang keluar.
*            Buku catatan pribadi peserta didik.
Buku catatan peserta didik ini lebih lengkap lagi tentang data setiap peserta didik. Buku ini antara lain berisi : identitas peserta didik, keterangan mengenai keadaan keluarga, keadaan jasmani dan kesehatan, riwayat pendidikan serta hasil belajar, data psikologis (sikap, minat, dan cita-cita) dan juga kegiatan diluar sekolah. Buku ini biasanya disimpan diruang BP dan dikerjakan pula oleh petugas BP.
*            Daftar nilai
Daftar nilai ini dimiliki oleh setiap guru bidang studi, khusus untuk mencatat hasil tes setiap peserta didik pada bidang studi/mata pelajaran tertentu. Dalam daftar nilai ini dapat diketahui kemajuan belajar peserta didik, karena setiap nilai hasil tes dicatat didalamnya. Nilai-nilai tersebut sebagai bahan olahan nilai raport
*            Buku Legger
Legger merupakan kumpulan nilai dari seluruh bidang studi untuk setiap peserta didik. Pengisisn/pencatatan nilai-nilai dalam legger ini dikerjakan oleh wali kelas sebagai bahan pengisian raport. Pencatatan nilai-nilai dalam legger biasanya satu tahun dua kali (sesuai dengan pembagian raport).
*            Buku raport
Buku raport merupakan alat untuk melaporkan prestasi belajar peserta didik kepada orang tua/wali atau kepada peserta didik itu sendiri. Selain prestasi belajar, dilaporkan pula tentang kehadiran, tingkalaku peserta didik dan sebagainya. Buku ini diberikan dua kali dalam setahun untuk tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Semuah buku atau daftar tersebut saling melengkapi dan berhubungan satu sama lain. Dengan demikian diharapkan pihak sekolah dapat mencatat semua aspek yang diperlukan mengenai segala hal yang berhubungan dengan peserta didik.

h.      Kelulusan dan Alummi

Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Setelah peserta didik selesai mengikuti seluruh program pendidikan di suatu lembaga pendidikan dan berhasil lulus dan ujian akhir, maka kepada peserta didik tersebut diberikan surat keterangan lulus atau sertifikat. Umumnya surat keterangan tersebut sering disebut ijaza atau STTB.

Ketika peserta didik lulus, maka secara formal hubungan antara peserta didik dan lembaga telah selesai. Namun demikian, diharapkan hubungan antara para alumni, lembaga pendidikan (sekolah) bisa memanfaatkan hasil-hasilnya. Lembaga pendidikan (sekolah) bisa menyaring berbagai informasi. Misalnya informasi tentang materi pelajaran mana yang sangat membantu untuk studi selanjutnya. Mungkin juga informasi tentang lapangan kerja yang bisa dijangkau bagi alumni lainnya.

Hubungan antara sekolah dengan para alumni dapat dipelihara lewat pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh para alumni, yang biasa disebut “reuni”. Bahkan saat ini setiap lembaga pendidikan (sekolah) ada organisasi alumninya, misalnya IKA (ikatan alumni). Prestasi yang dicapai para alumni dari lembaga pendidikan (sekolah) ini perlu didata atau dicatat oleh lembaga. Sebaba catatan tersebut sangat berguna bagi lembaga dalam mempromosikan lembaga pendidikan.

D.   LAYANAN KHUSUS YANG MENUNJANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK

1.      Layanan Bimbingan dan Konseling

Dalam PP No. 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar dan PP NO. 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah digunakan istilah bimbingan. Pengertian bimbingan menurut PP No. 29 tahun 1990 Bab X pasal 27, yaitu bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Bimbingan diberikan oleh guru bimbingan. Menurut henyat soetopo bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan yang optimal, sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Fungsi bimbingan di sekolah dasar ada 3 yaitu :
1.      Fungsi penyaluran, yaitu membantu peseta didik dalam memilih jenis sekolah selanjutnya, memilih program, memilih lapangan pekerjaan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan cita-citanya.
2.      Fungsi pengadaptasian, yaitu membantu guru atau tenaga edukatif lainnya untuk penyesuaian program pengajaran yang disesuaikan dengan minat, kemampuan, dan cita-cita peserta didik.
3.      Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan bakat, minat, dan kemamapuaannya untuk mencapai perkembangan yang optimal.

Tujuan dilakukan bimbingan disekolah dasar antara lain :
1.      Mengembangakan pengertian dan pemahaman diri,
2.      Mengembangakan pengetahuan tentang jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan serta persyaratannya.
3.      Mengembangkan pengetahuan tentang berbagai nilai dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
4.      Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
5.      Mengembangkan kemamapuan merencanakan masa depan dengan bertolak pada bakat, minat dan kemampuannya.
6.      Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya, lingkungan, dan berbagai nilai,
7.      Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan, minat, dan bakatnya dalam merencanakan masa depan baik yang menyangkut pendidikan maupun pekerjaan yang tepat,
8.      Mengatasi kesulitan dalam belajar dan hubungan social,

Rungan lingkup bimbingan di sekolah dasar yaitu :
1.      Layanan kepada peserta didik
a.       Dilihat dari jenis permasalahan yang dihadapi peserta didik, mencakup : bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan pendidikan, bimbingan pekerjaan (bimbingan karir)
b.      Dilihat dari urutan kegiatan, mencakup : layanan orientasi, layanan pengumpulan data pribadi, layanan pemberian informasi, layanan penempatan, layanan penyuluhan, layanan pengiriman (referal), dan layanan tindak lanjut.
2.      Layanan kepada guru
3.      Layanan kepada kepala sekolah
4.      Layanan kepada calon peserta didik (feeder school)
5.      Layanan kepada orang tua
6.      Layanan kepada lembaga-lembaga dan masarakat lain.

2.      Layanan Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, layanan informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
Perpuskaan sekolah merupakan seperangkatan kelengkapan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Perpustkaan di sekolah sering disebut sebagai jantungnya sekolah, karena yang menjadi denyutan juga dipandang sebagai kunci bagi ilmu pengetahuan dan inti setiap proses pembelajaran di sekolah.
Tujuan perpustakaan sekolah :
*            Pengembangan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan,
*            Mendidik peserta agar mampu memelihara dan memafaatkan bahan pustaka secara efektif dan efesien,
*            Meletakkan dasar kearah belajar mandiri,
*            Memupuk bakat dan minat,
*            Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalahyang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari atas usaha dan tanggung jawab sendiri,
Fungsi perpuskaan sekolah sebagai pelengkap pendidikan yaitu :
*            Menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan belajar mengajar,
*            Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat untuk kegiatan konsultasi bagi peserta dan pendidik.
*            Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan yang rekreatif dan berkaitan dengan bidang budaya yang dapat miningkatkan selera mengembangkan daya kreatif,
*            Melaksanakan layanan kepustakaaan yang sederhana, mudah dan menarik sehingga pendidikan peserta didik tertarik dan terbiasa dalam menggunakan fasilitas kepustakaan.
Perpustakaan sekolah diselenggarakan disetiap sekolah. Penyelenggaraannya adalah guru yang ditunjuk oleh kepalah sekolah baik sebagai ahli perpustakaan atu guru yang ditugaskan diperpustakaan dan telah mendapat kursus/latihan sebelumnya.
Layanan perpustakaan bertujuan untuk menyajikan informasi untuk meningkatkan proses belajar mengajar serta rekreasi bagi semuah warga sekolah dengan mempergunakan bahan pustaka.
Secara operasional layanan perpustakaan terdiri dari layanan sirkulasi, referensi,dan bimbingan membaca.
Ada tiga jenis layanan perpustakaan sesuai dengan sasaran yang ditujunya yaitu :
1.            Layanan kepada guru, meliputi kegiatan berikut :
a.       Meningkatkan pengetahuan guru mengenai subjek yang menjadi bidang,
b.      Membantu guru dalam mengajar di kelas dengan menyediakan alat audio visual dan lain-lain,
c.       Menyediakan bahan pustaka pesanan yang diperlukan mata pelajaran tertentu,
d.      Menyediakan bahan informasi bagi kepentingan penelitian yang diperlukan oleh guru dalam rangka meningkatkan profesinya,
e.        Untuk SD meyediakan jam bercerita, pembacaan buku, dan permainan boneka,
f.       Mengisi jam pelajaran yang kosong.
2.            Layanan kepada peserta didik, meliputi :
a.       Menyediakan bahan pustaka yang memperkaya dan memperluas cakrawa kurikulum,
b.      Menyediakan bahan pustaka yang dapat membantu peserta didik yang memperdalam pengetahuannya mengenai subjek yang diminatinya,
c.       Menyediakan bahan untuk meningkatkan keterampilan,
d.      Menyediakan bahan untuk membantu peserta didik mengadakan penelitian,
e.       Meningkatakan minat baca peserta didik dengan cara mengadakan bimbingan membaca, bagaiamana menggunakan perpustakaan, mengenalkan jenis-jenis koleksi, buku, bercerita, membaca keras, membuat isi ringkas, kliping dan lain-lain.
3.      Layanan terhadapa manajemen sekolah
Perpustakaan secara aktif membantu pimpinan sekolah dan guru dan guru dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan, pemanduan dan penilaian program pendidikan di sekolah.
Organisasi dan tata laksana perpustakaan di sekolah adalah :
a.       Sebagai perangkat pendidikan di sekolah
b.      Unit pelaksana teknis
c.       Mata rantai dalam system nasional layanan perpustakaan
Sebagai perangkat pendidikan di sekolah, perpustakaan merupakan bagian integral dari sekolah. Perpustakaan berfungsi sebagai pusat belajar dan mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan rekreasi sehat. Sebagai unit pelaksana teknis di sekolah, perpustakaan sekolah dipimpin oleh seorang kepala perpustakaan yang dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Perpustakaan sekolah melaksanakan kegiatan teknis yang mencakup keadaan, pengelolaan, penyusunan buku dan katalog. Sedangkan kegiatan layanan sirkulasi, layanan buku rujukan, dan layanan baca.

          Sebagai mata rantai dalam system nasional layanan perpustakaan dalam rangka meningkatkan kemampuan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan, perpustakan dapat melakukan kerjasama dengan perpustakaan lain. Koleksi perpustakaan sekolah terutama dari bahan pustaka yang menjadi bahan pokok dan penunjang kurikulum sekolah yang sesuai dengan jenis dan jenjangnya.
Jenis koleksi perpustakaan sekolah terdiri :
1.            Bahan cetak seperti buku, majalah, surat kabar, brosur, pamphlet, guntingan surat kabar, majalah dan sebagainya.
2.            Bahan bukan cetak, seperti karya tulis guru dan murid, peta gambar, globe, relif, filmstrif, pita remakaman, dan sebagainya.

         Menurut isi/cakupannya , koleksi perpustakaan sekolah yang berupa buku, terdiri atas : buku-buku teks, buku-buku teks pelengkap, buku-buku rujukan seperti kamus, ensiklopedia, almanac, buku tahunan, terbitan pemerintah, buku-buku bacaan fiksi/rekaan dan sebagainnya.
Perbandingan koleksi antara buku non fiksi dan fiksi disarankan sebagai berikut: untuk SD 60 : 40, untuk SMP 70 : 30, untuk SLTA 75 : 25.
Jumlah koleksi dasar disarankan dengan perbandingan 10 judul buku seorang murid. Koleksi dasar 50 % dari jumlah koleksi minimal. Selanjutnya untuk pengembangan, diperlukan setiap tahun penambahan kurang lebih 10 % dari jumlah koleksi yang ada. Selanjutnya diperlukan 10 % lagi untuk pemeliharaan dan penggantian.
Sebelum siap dipinjamka, bahan pustaka perlu diorganisasikan/diolah berdasarkan berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah dilakukan. Untuk klasifikasi digunakan system DDC (deway decimal classification), untuk katalogisasai mempergunakan peraturan katalogisasai Indonesia. Untuk teknis pelaksanaan digunakan pedoman penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
Tenaga perpustakaan terdiri dari :
1.            Pustakawan, adalah seorang guru pustakawan, yaitu guru yang disamping tugas mengajar juga mengelolah perpustakaan. Untuk ini diperlukan pendidikan ilmu dan teknologi perpustakaan kurang lebih 6 bulan (630). Guru perpuskaan mempunyai kedudukan sejajar dengan guru.
2.            Tenaga pembantu, adalah tenaga pustakawan pembantu dan tenaga administrasi, dapat seorang guru atau tenaga administrasi dengan pengetahuan perpustakaan sedikitnya 120 jam.
3.            Sekolah dengan jumlah murid 250-300 orang membutuhkan satu orang pustakawan pembantu sekaligus menjabat kepala perpustakaan. Sedangkan sekolah dengan jumlah murid 300-700 orang membutuhkan dua orang pustakawan pembantu. Sekolah dengan jumlah murid 750 orang keatas, memerlukan satu orang pustakawan dibantu oleh satu orang pustakawan pembantu.    Pada jam-jam tertentu diluar jam pelajaran, beberapa murid yang berprestasi dapat diikutsertakan dalam mengelolah perpustakaan sekolah, jumlahnya dua sampai empat orang secara bergiliran.
Gedung atau ruang perpustakaan berfungsi sebagai :
1.      Tempat penyimpanan bahan pustakan
2.      Tempat aktifitas layanan perpustakaan
3.      Tempat bekerja petugas perpustakaan
Lokasi perputakaan mempunyai persyaratan berada dipusat gedung sekolah sehingga mudah dicapai dan tempatnya tenang.
Tata ruang : ruangan perpustakaan diatur agar layanan berlangsung lancer, kemungkinan pertukaran udara dan masuknya sinar matahari, dan dilaksanakan dengan baik.
Demokrasai : cat ruangan tidak menyilaukan dan tidak suram. Penerangan : jika mungkin mengguanakan cahaya matahari sebagai sumber penerangan tetapi tidak langsung kena buku.
Suhu udara : ruangan diusahakan sejuk sehingga meninjang senang belajar di perpustakaan. Suhu yang baik sekiatar 22 0C dengan kelembaban 45-50 % jika tidak dapat menggunakan penyejuk udara tanamilah pohon-pohon penyejuk.
Jenis ruangan : perpustakaan dibagi berdasarkan aktivitas perpustakaan, yaitu :
1.      Ruangan penyimpan koleksi bahan pustaka
2.      Ruangan penerbitan berkala,
3.      Ruangan alat audio-visual,
4.      Ruangan baca,
5.      Ruangan pengelolaan,
6.      Rungan layanan pembaca,
7.      Rungan pustakawan,
8.      Ruangan serba guna,
9.      Ruangan antar ruangan.
Jenis perabot dan perlengkapan perpuskatakaan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a.       Meja sirkulasi/layanan,
b.      Rak penitipan/loker,
c.       Rak buku,
d.      Rak majalah,
e.       Rak surat kabar,
f.       Meja baca dan kursi,
g.      Meja belajar,
h.      Katalog kabinet,
i.        Rak atlas,
j.        Papan pengumuman/papan panjang,
k.      Perabot (mebelair) dan perlengkapan untuk ruang pengolahan.

3.  Layanan Kantin/Kafetaria

 Kantin/warung sekolah diperlukan ada disetiap sekolah supaya makanan yang dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelolah kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peranan lain kantin sekolah yaitu upaya para peserta didik agar tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah.
Pengelola kantin sebaiknya dipegang oleh orang dalam atau keluarga karyawan sekolah yang bersangkutan, agar segala makanan yang dijual di kantin tersebut terjamin dan bermanfaat bagi peserta didik.

4.      Layanan kesehatan

Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah.
Sasaran uatama UKS adalah untuk meningkatkan atau membina kesehatan murid dan lingkungan hidupnya.
Program Usaha Kesehatan Sekolah adalah sebagai berikut :

*         Mencapai lingkungan hidup yang sehat
*         Pendidikan kesehatan
*         Pemeliharaan kesehatan disekolah

Gedung sekolah merupakan tempat para peserta didik belajara dan menghabiskan sebagian waktunya. Karena itu sekolah hendaknya memenuhi persyaratan”school plant”, misalnya halaman sekolah harus ditanamai rumput, air yang bersih, WC yang tersedia dan memenuhi persyaratan serta dibersihkan setiap hari, ruangan kelas harus bersih dan nyaman. Inilah yang dimaksud dengan mencapai lingkungan hidup di sekolah.
Pendidikan kesehatan dimulai dengan cara memberikan informasi bahwa kebiasaan hidup sehat merupakan modal utama dalam kehidupan misalnya tempat tinggal yang sehat, mandi dua kali sehari, makanan bergizi dan sebagainya.
Peranan guru sangat besar dalam pendidikan kesehatan. Guru harus menegurpeserta didiknya yang berpakaian dan berbadan kotor, sewaktu-waktu guru mengajak peserta didik untuk membersihkan lingkungan sekolah/kerja bakti, pemeriksaan kesehatan umum maupun khusus diadakan secara berkalah. Sejak masuk kelas satu pada hari pertama sudah mulai diajarkan hidup sehat, lingkunga sehat, pemberantasan penyakit, sehingga peserta didik terpelihara kesehatan jasmani dan rohaninya.
Penyelenggara UKSmemerlukan kerja sama antara seluruh warga sekolah. Setiap warga sekolah hendaknya menjalankan tugas sebaik-baiknya. Kepala sekolah dan para guru sebagai penanggung jawab umum, sedangkan peserta didik membantupelaksanaan UKS, dengan piket secara bergiliran. Disamping penanggung jawab umum, hendaknya adanya penanggung jawab bidang pendidikan kesehatan, bidang kesehatan lingkungan kelas sehat, bidang pemeliharaan (pemeriksaan/pemeliharaan) kesehatan dan penanggung jawab mengenai usaha-usaha yang dijalankan sekolah (kantin sekolah, usaha beternak, bertelur dan lain-lain).

5.      Layanan Transportasi Sekolah

Sarana angkutan (transportasi) bagi para peserta didik merupakan sala satu penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar. Para peserta didik dan merasa aman dan dapat masuk/pulang sekolah dengan waktu yang tepat. Transportasi diperlukan terutama bagi para peserta didik ditingkat prasekolah dan tingkat pendidikan dasar. Penyelenggaraan transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau pihak swasta (misalnya dengan cara abodemen).

6.       Layanan Asrama

Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tua diperlukan adanya asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para pendidik dan petugas asrama tersebut. Manfaat asrama bagi peserta didik yaitu :
1.         Tugas sekolah dapat dikerjakan dengan cepat dan sebaik-baiknya terutama berbentuk tugas kelompok.
2.         Sikap dan tingkalaku peserta didik dapat diawasi oleh petugas asrama dan peserta didik.
3.         Jika diantara peserta didik mempunyai kesulitan (kiriman dari orang tua terlambat, sakit, dan sebagainya) dapat saling membantu.
4.         Meringankan kecemasan orang tua terhadap putra putrinya.
5.         Merupakan sala satu cara untuk mengendalikan tingkalaku remaja yang kurang baik (negatif)
Manfaat asrama bagi pendidik/petugas asrama :
a.       Mengetahui, memahami dan menguasai tingkalaku peserta didik, bukan hanya terbatas di sekolah tetapi juga diluar sekolah.
b.      Guru dapat denga cepat mengontrol tugas yang diberikan kepada peserta didik.

E.   STUDI KASUS

Setiap tahun ajaran baru, sekolah disibukkan oleh kegiatan penerimaan siswa baru. Sebelum kegiatan ini dimulai, kepala sekolah terlebih dahulu membentuk panitia berdasarkan pedoman dari Dinas pendidikan setempat. Panitia yang sudah dibentuk diformalkan dengan menggunakan Surat Keputusan (SK) kepala sekolah.
Susunan panitianya sebagai berikut :
Ketua                                                  :     Kepala Sekolah
Sekretaris I                                          :     Wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan
Sekretaris II                                        :     Kepala TU
Bendahara                                           :     Bendahara Sekolah
Anggota                                              :     TU dan Guru (jumlah sesuai kebutuhan)

Setelah terbentu panitia langkah selanjutnya pembuatan pengumuman kepada masyarakat, agar para calon pendaftar mengetahui syarat-syarat memasuki sekolah tersebut. Berikut contoh pengumuman tersebut :
         Kegiatan sekolah berikutnya adalah melaksanakan seleksi bagi calon siswa yang mendaftar di sekolah yang bersangkutan. Dari seleksi ini ditentukan peserta didik yang diterima di sekolah tersebut. Biasanya ada tiga kebijakan sekolah dalam penentuan peserta didik yang diterima yaitu : pertama peserta didik yang diterima, kedua : peserta didik yang cadangan diterima, ketiga peserta didik yang tidak diterima. Bagi peserta didika yang diterima langsung melakukan daftar ulang dan melangkapi pesyaratan yang telah ditentukan sekolah.
           Setelah peserta didik diterima pada suatu sekolah. Pihak sekolah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan suatu program penyesuaian peserta didik kepada situasi sekolah mereka yang baru. Program ini disebut sebagi masa orientasi. Masa orientasi ini dilakukan dalam beberapa hari (biasanya disekolah dilakukan dalam sepekan). Dalam orientasi ini diperkenalkan lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Bahkan secara rinci orientasi ini mengenalkan tata tertib sekolah, guru dan staf TU sekolah, perpustakaan sekolah, layanan khusus yang ada disekolah, cara belajar efektif dan efisien di sekolah serta organisasi kesiswaan yang ada di sekolah. 

               Setelah siswa itu selesai mengikuti masa orientasi, dilakukan pembagian kelas, pembagian kelas di sekolah biasanya menggunakan tipe kelas yang heterogen tanpa ada pertimbangan menempatkan kelas berdasarkan suku, nilai agama amupun gender. Pembagian kelas ini tentu saja dibagi berdasarkan rasio dengan ruang kelas yang ada. Setelah terbentu kelas, barulah peserta didik mengikuti program pembelajaran dalam bentuk mata pelajaran/bidang studi yang harus ditempuh oleh peserta didik selama di kelas tersebut. Di samping itu, siswa juga bisa mengikuti kegiatan-kegitan organisasi di sekolah yang sifatnya ekstra kurikuler dan dilakukan diluar jam mata pelajaran/bidang studi. 

                  Dalam proses pembelajaran ini dilakukan penilaian terhadap peserta didik. Penilaian ini dilakukan untuk melihat kemajuan peserta didik dan menentukan naik atau tidak naik kelas berikutnya (bagi kelas I & 2), serta penentuan lulus atau tidak lulus bagi kelas 3. Hasil penilaian yang dilakukan oleh pihak sekolah ini dilaporkan kepada orang tua/wali siswa. Laporan kepada orang tua tersebut lazim disebut buku raport. Sedangkan siswa yang lulus dari sekolah diberikan ijaza/STTB.  



BAB III
KONDISI OBJEKTIF TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK
Nama sekolah                          : SD Darul Hikam
Alamat sekolah                       : Jl. Ir. H. Juanda 285 Bandung
Telp                                         : 022–2516705–2505375–2534016
Fax                                          : 022–2505375
Email                                       : sd@darulhikam.com
Website                                   : www.darulhikam.com
Visi sekolah                             : Pada tahun 2010 menjadi sekolah keluarga berakhlak
              berprestasi, kebanggaan masyarakat Jawa Barat. 
Misi sekolah                            : Membentuk pribadi taqwa (seperti pohon yang kuat,
  kuat akarnya, kokoh batangnya, lebat daunnya dan
  berbuah lebat dan lezat sepanjang masa).
Daya tampung kelas                : Jumlah kelas 29 dan setiap kelas memiliki  25 siswa.
Tenaga kependidikan              : Rasio guru dengan siswa 1 : 12
                                                  Jumlah guru 58 orang, 98 lulusan S1
  100 guru mengajar sesuai dengan kompetensi yang
  dimiliki.
  Khas guru Darul Hikam :
*     Lulus uji kompetensi
*     Perguruan Darul Hikam
*     Tes baca, tulis Al-Qur’an
*     Akademis
*     Dasar-dasar kependidikan
*     Psikotes
Program kegiatan kesiswaan   : @   Pembinaan SDM (pekan ta’aruf, apel pagi, shalat
  berjamaah, keputrian, medical check up, guest
  teacher, dll)
@  Peningkatan kepedulian social (Baksos, santunan
      dhuafa, tebar hewan qurban, dll)
@  Pengembangan bakat dan minat (15 jenis ekskul
      pilihan, renang/ekskul wajib)
@  Pengembangan wawasan dan motivasi (belajar di
      lingkungan alam, peringatan PHBI/PHBN, manasik
      haji, ESQ for kid’s, dll)
@  Peningkatan prestasi dan prestisius (lomba-lomba,
      tingkat provinsi/nasional, peliputan oleh media
      cetak/elektronik, dll)
Prestasi-prestasi                       :  @ Juara III Asia Skate – Jakarta se Asia Tenggara
@ Penghargaan Has Been Awarded The Selected Medal  Price For His Vivid and Creative painting by title of dari Mesir, Bangladesh dan China
@ Juara III cerdas cermat bahasa Inggris tingkat Jawa Barat dan Banten
@ Juara II siswa teladan dan olimpiade matematika tingkat Jawa Barat
@  Juara I lomba atletik tingkat Jawa Barat
@   Juara III match games se-Bandung Raya – Cimahi
@  Juara III drum band tingkat Jabar dan DKI
@  Juara II siswa teladan tingkat kota Bandung
@  Juara I menggambar tingkat Bandung Raya
@  Dan lain-lain
Kurikulum yang digunakan    : Kurikulum SD Darul Hikam yakni pendalaman, pemaduan, dan perluasan kurikulum DIKNAS untuk bidang studi Agama, UAN, IT, riset dan bahasa internasional
Hubungan sekolah & alumni   : Alumni SD Darul Hikam selalu mengundang pihak sekolah untuk menghadiri peringatan ULTAH SD Darul Hikam
Layanan khusus di sekolah     : @ Layanan bimbingan dan konseling
                                                  @ Layanan perpustakaan
                                                  @ Layanan kesehatan
                                                  @ Layanan transportasi sekolah
Sarana dan prasarana              :  @ Ruang multimedia
                                                   @ Ruang kesenian
                                                   @ Ruang serba guna
                                                   @ Ruang perpustakaan
                                                   @ Ruang computer
                                                   @ Ruang laboratorium
                                                   @ Lapangan olahraga
                                                   @ Sarana ibadah (Masjid)
                                                   @ Darul Hikam Centre (Lembang)
Kondisi organisasional            : Mengadakan upacara bendera setiap hari senin
Manajemen kelas                   : Pengaturan cahaya, ventilasi, sarana belajar sangat kondusif


BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal, diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.
Merupakan suatu tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia untuk dapat membina serta mengembangkan secara optimal bakat, minat, dan kemampuan setiap peserta didik sehingga dapat mewujudkan potensi diri sepenuhnya agar nantinya dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi pembangunan masyarakat dan negara. Teknik kreatif ataupun taksonomi belajar pada saat ini haruslah berfokus pada pengembangan bakat dan kreativitas yang diterapkan secara terpadu dan berkesinambungan pada semua mata pelajaran sesuai dengan konsep kurikulum berdiferensi untuk siswa berbakat. Dengan demikian diharapkan nantinya akan dihasilkan produk-produk dari kreativitas itu sendiri dalam bidang sains, teknologi, olahraga, seni dan budaya.

B.     REKOMENDASI

          Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar-mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal, diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.
          Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pendidikan yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Fakta-fakta dilapangan ditemukan sistem pengelolaan anak didik masih menggunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Padahal Kreativitas disamping bermanfaat untuk pengembangan diri anak didik juga merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Dengan adanya kreativitas yang diimplementasiakan dalam sistem pembelajaran, peserta didik nantinya diharapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga ide-ide kaya yang progresif dan divergen pada nantinya dapat bersaing dalam kompetisi global yang selalu berubah.

          Perkembangan anak didik yang baik adalah perubahan kualitas yang seimbang baik fisik maupun mental. Tidak ada satu aspek perkembangan dalam diri anak didik yang dinilai lebih penting dari yang lainnya.
Penyelenggaraan pendidikan saat ini harus diupayakan untuk memberikan pelayanan khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik.

C.    KEPUSTAKAAN

Ø  Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2005). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : UPI Press.
Ø  Prof. Dr. H. Suhardang Dadang dkk. (2009). Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Ø  Tohar Khumaidi. (2006). Manajemen Peserta Didik dalam Menghadapi Kreatifitas Anak. http://re-searchengines.com/1006khumaidi.html
Ø  Permana Johar dkk. (2008). Pengelolaan Pendidikan. Bandung : UPI Press.
Ø  Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di Sekolah Dasar(TentangAnak Bodoh).http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/27usaha-mengatasi kesulitan-belajar-siswa-di-sekolah-dasar-tentang-anak-bodoh/










Tidak ada komentar:

Posting Komentar