Jumat, 12 November 2010

ELABORASI



Elaborasi secara eksklusif membicarakan mengenai makro level yang menggambarkan metode yang berkaitan dengan hubungan beberapa ide, seperti bagaimana merangkaikan ide-ide tersebut. Dibawah ini akan penulis gambarkan teori pembelajaran dengan menggunakan elaborasi yaitu:  1). Urutan elaboratif.2). Urutan prasyarat belajar. 3). Membuat ringkasan / rangkuman. 4). Membuat sintesa. 5). Membuat analogi. 6). Pengaktif strategi cognitive. dan 7). Kontrol siswa.
1. Urutan Elaboratif
Urutan  elaboratif merupakan sesuatu yang khas dari sederhana ke rangkaian kompleks, atau dari umum ke rinci, yang memiliki karakteristik khusus. Dikatakan memiliki karakteristik khusus karena mempreskrepsikan cara yang amat berbeda dengan cara-cara yang umum dipakai untuk menata urutan pembelajaran dari umum ke rinci. Urutan elaboratif memiliki dua hal yang ada didalamnya yaitu : (1) Ide umum yang digambarkan tidak hanya meringkas ide yang ada. (2) Penggambaran (epitomize) dilakukanberdasarkan pada tipe materi tunggal.                                             
a. Epitomizing vs Summarizing
Penggambaran (epitomize) dan meringkas dibedakan dalam dua hal penting ; 
(1). Menyajikan bagian kecil ide yang telah dipelajari dalam kelas 
(2). Menyajikannya secara konkrit, penuh arti, pada tingkat aplikasi. 
Sedangkan meringkas penyajiannya mempertimbangkan hal-hal yang lebih luas, tetapi lebih dangkal, abstrak, pada tingkatan mengingat.
b. Tipe materi tunggal

Dengan memperhatikan tipe materi tunggal, proses epitomizing dilakukan dengan salah satu dari tiga tipe materi : konsep, prosedur, prinsip. Konsep adalah sekumpulan objek, peristiwa, simbol yang mempunyai karakter pasti. Mengetahui konsep berarti dapat mengidentifikasi, mengenal, mengklasifikasikan, menggambarkan sesuatu. Prosedur adalah kumpulan tindakan yang berpengaruh pada sesuaatu yang dicapai.Prinsip adalah mengenal hubungan antara perubahan pada sesuatu dan perubahan pada yang lain. Hal ini juga dinamakan hipotesa, proposisi, aturan, hukum tergantung jumlah bukti kebenarannya. Dari tiga tipe materi ini dipilih yang paling penting u ntuk mencapai tujuan umum dalam kelas. Untuk selanjutnya rangkaian elaborasi mempunyai karakterisasi : konseptual organisasi, prosedur organisasi, teori organisasi.Esensi proses epitomizing memerlukan :
(1). Menyeleksi salah satu tipe materi sebagai materi organisasi ( konsep, prinsip, prosedur )
(2). Membuat daftar pada materi organisasi yang telah dipelajari dalam kelas.
(3). Menyeleksi beberapa materi organisasi yang lebih mendasar, sederhana, dan fundamental.
(4). Menyajikan ide pada tingkatan aplikasi
2. Urutan Prasyarat Belajar
Rangkain learning prerequisit berdasarkan pada learning structure, atau hierarchy pembelajaran. Struktur belajar adalah struktur yang menunjukkan fakta atau ide yang harus dipelajari sebelum mendapatkan ide yang baru. Hal itu menunjukkan adanya prerequisit pada suatu ide. Learning prerequisit dapat dianggap sebagai komponen kritis pada suatu masalah / ide. Komponen kritis pada prinsip tersebut adalah : konsep dan perubahan hubungan .
a. Komponen kritis pada konsep adalah :            
                                                              
1). Mengenal atribut     
2). Hubungan diantaranya. 
   
b. Komponen kritis pada prosedur adalah :

1). Langkah yang digunakan dalam deskripsi yang lebih detil pada tindakan .
2). Langkah yang digunakan dalam konsep yang berhubungan dengan tindakan .

3. Membuat Ringkasan / Rangkuman

Didalam pembelajaran sangat penting untuk meninjau secara sistimatik apa  yang telah dipelajari. Meringkas adalah komponen strategi yang memberikan :
a. Pernyataan singkat pada tiap masalah/ide dan fakta yang telah dipelajari
b. Contoh referensi untuk setiap masalah / ide
c. Beberapa diagnose, tes praktek untuk diri sendiri untuk tiap masalah / ide

Ada dua  macam ringkasan dalam  teori  elaborasi  : 1) Ringkasan dari dalam, yang  datang  pada setiap akhir  pelajaran dan ringkasan hanya dari ide dan fakta yang telah  dipelajari .2) Kumpulan ringkasan, ringkasan  dari  semua  fakta dan ide yang telah dipelajari sepanjang dalam kumpulan materi pelajaran yang dipelajari siswa. Sekumpulan pelajaran adalah beberapa pelajaran, ditambah pelajaran yang dielaborasi, ditambah pelajaran lain yang juga dielaborasi.

4. Sintesa.

Dalam pembelajaran sangat penting menggabungkan dan menghubungkan materi/ide yang yang telah dipelajari seperti :
a. Memberikan macam-macam pengetahuan yang bernilai kepada pelajar .
b. Memberikan   fasilitas   pengertian  yang   mendalam  pada  individu  melalui  perbandingan dan perbedaan.
c. Menambah efek motivasi dan keberartian pada pengetahuan baru .
d. Menambah ingatan dengan menambah kreasi yang berhubungan pengetahuan baru  dan  diantara pengetahuan  baru  dengan  siswa  yang  relevan dengan pengetahuan sebelumnya.
Dalam teori elaborasi, sintesa adalah strategi untuk menghubungkan dan menggabungkan kumpulan konsep, kumpulan prosedur, kumpulan prinsip.
5. Analogi
Analogi  adalah  komponen  strategi  yang penting dalam pembelajaran karena ini akan membuat lebih mudah untuk mengerti masalah/ide baru dengan  menghubungkannya dengan masalah / ide yang sudah dikenal. Analogi menggambarkan kesamaan antara beberapa masalah/ide baru dengan yang sudah dikenal diluar materi yang diajarkan. Analogi menolong ketika ada masalah/ide yang  sukar untuk dimengerti, dengan menghubungkan materi yang sukar dan belum kita kenal ke pengetahuan yang sudah dikenal tetapi diluar materi yang diajarkan.
6. Pengaktif strategi kognitif
            Pembelajaran akan lebih efektif untuk memperluas kebutuhan siswa yang sadar atau tidak sadar menggunakan strategi kognitif yang relevan, karena bagaimana proses pemberian input pada siswa merupakan rangkaian yang penting dalam proses belajar. Strategi kognitif kadang-kadang dinamakan kecakapan umum yang meliputi kecakapan belajar dan kecakapan berfikir yang dapat digunakan secara menyeluruh pada materi, seperti mengkreasikan mental image dan mengenal analogi. Strategi kognitif dapat dan harus diaktifkan selama pembelajaran. Dua arti pada penyelesaian telah digambarkan Rigney (1978) dalam Yuenda, (1999) sebagai berikut : Pertama, pembelajaran dapat didesain dalam setiap cara untuk mendorong siswa menggunakan strategi kognitif khusus, seringkali tanpa disadari siswa dalam kenyataannya menggunakan strategi ini.Strategi ini meliputi pembelajaran dengan menggunakan gambar, diagram, mnemonic,analogy, dan peralatan yang mendorong siswa untuk berinteraksi dengan materi tertentu. Bentuk kedua pada aktivator adalah strategi dimana secara langsung mempekerjakan strategi kognitif yang telah diperoleh sebelumnya.

7. Kontrol Siswa.
Siswa diberi kebebasan dalam hal seleksi dan mengurutkan :
a. Materi yang telah dipelajari
b. Peringkat yang akan dipelajari
c. Komponen strategi pembelajaran yang diseleksi dan urutan yang digunakan
d. Strategi  kognitif  khusus  siswa  yang  mengerjakan  ketika berhubungan dengan 
    pembelajaran.

http://roebyarto.multiply.com/journal/item/16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar